Jumat, 30 November 2012


BAHAN AJAR

                                                                                       MENGHINDARI PERILAKU TERCELA


Standar Kompetensi                   :
·        Menghindari Perilaku Tercela
Kompetensi Dasar                       :
·        Pengertian ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah.
·        Mengidentifikasi Contoh-contoh perilaku ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah.
·        Menganalisis perilaku ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.
·        Menerapkan Strategi menghindari perilaku ananiah, gadab, hasad, gibah, dan namimah, dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator                                    :
·        Menjelaskan pengertian ananiah dan bahayanya.
·        Menyebutkan dalil naqli terkait dengan ananiah,
·        Menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiah.
·        Menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku ananiah.
·        Menghindari perilaku ananiah dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga
·        Menghindari perilaku ananiah, dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakat.

A.    Pengertian Ananiah

Ananiah biasa disebut dengan sifat egois. Ananiah berasal dari kata ‘ana’ berarti aku. Ananiah juga berarti keakuan (egoistis), yaitu sikap hidup yang selalu mementingkan diri sendiri, mengorbankan orang lain. Sifat orang egois kikir, serta tidak suka bergaul. Ia hanya mau bergaul dengan orang-orang yang memberi keuntungan. Dengan yang tidak memberikan keuntungan dia tidak akan mau bergaul, apalagi berteman. Padahal nyata, manusia tidak mungkin lepas dari orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Adalah nyata juga, orang egois sulit mencari teman, dan cenderung dijauhi dan dicibiri orang lain.
Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa perbuatan egois adalah negatif tentunya dibenci Allah Swt. Dalam Surah al-Lail [92]: 8-10. Allah Swt menerangkan sebagai berikut:
$¨Br&ur .`tB Ÿ@σr2 4Óo_øótGó$#ur ÇÑÈ   z>¤x.ur 4Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÒÈ   ¼çnçŽÅc£uãY|¡sù 3uŽô£ãèù=Ï9 ÇÊÉÈ  
Artinya : dan adapun orang-orang yang bakhil (kikir, pelit, egois) dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik, kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

1.       Sebab dan Contoh Perilaku Ananiah
Sifat ananiah sesungguhnya bukanlah sifat bawaan seseorang. Banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi egois. Secara garis besar, sikap ananiah itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.
a.       Keimanan dan ketakwaan yang sangat rendah.
b.      Sifat rakus dan kikir
c.       Sifat pendendam
d.      Suka berbuat riya.
e.       Lingkungan keluarga, masyarakat, dan tempat bermain yang egois.
f.       Tidak memiliki rasa tenggang rasa atau solidaritas terhadap sesama.
g.      Kurang memiliki kepekaan sosial, karena kurangnya pergaulan.





Itulah beberapa sebab yang membuat manusia menjadi egois. Contoh prilaku ananiah yang sederhana adalah: suka memaksakan kehendak diri sendiri, selalu ingin menang sendiri, dan tidak toleransi. Melihat faktor-faktor penyebab di atas, dan contoh tersebut, kita semestinya bisa melihat dan mengukur diri sendiri. Apakah kita tergolong orang yang egois? jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Semoga saja, kita tidak termasuk orang yang egois. Amin!
2.       Bahaya ananiah
Tidak diragukan lagi, sifat egois itu sangat berbahaya. Diantara bahayanya itu adalah, sebagai berikut:
a.       Menjauhkan diri dari rahmat dan hidayah Allah Swt.
b.      Mengucilkan dan menjauhkan diri dari teman maupun tetangga sekitar.
c.       Membuat diri semakin sombong dan besar kepala (takabur)
d.      Mendekatkan diri kepada sifat kikir
e.       Menimbulkan kebencian pada diri orang yang merasa tersakiti hatinya.
Banyak sekali bahaya yang harus dihadapi akibat egois. Kalau kita berfikir jernih dan sadar, tentu kita akan berusaha menghindari sikap egois, dengan cara membina diri agar menjadi muslim sejati, yang senantiasa mencintai Allah (hablun mina Allah), dan mencintai sesamanya (hablun mina annasa). Jika membiarkan sikap egois melekat pada diri, maka pada saatnya akan sampai pada kenyataan hidup hina dina dan miskin papa, seperti dijelaskan Allah Swt dalam Surat Ali Imran Ayat 112, sebagai berikut:
ôMt/ÎŽàÑ ãNÍköŽn=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB (#þqàÿÉ)èO žwÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB «!$# 9@ö6ymur z`ÏiB Ĩ$¨Y9$# râä!$t/ur 5=ŸÒtóÎ/ z`ÏiB «!$# ôMt/ÎŽàÑur ãNÍköŽn=tã èpuZs3ó¡yJø9$# 4 šÏ9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#qçR%x. tbrãàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# tbqè=çGø)tƒur uä!$uŠÎ;/RF{$# ÎŽötóÎ/ 9d,ym 4 y7Ï9ºsŒ $yJÎ/ (#q|Átã (#qçR%x.¨r tbrßtG÷ètƒ ÇÊÊËÈ  

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu. Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

3.       Menghindari sifat Ananiah
Sifat egois bisa menimpa siapa saja, termasuk kita. Jika egois menimpa diri kita, maka cepat-cepatlah mengubah diri dengan menghindari hal-hal yang menyebabkan kita egois, berikut ada beberapa hal-hal yang dapat menghindari diri kita dari sifat egois.
a.       Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan cara banyak belajar ilmu agama.
b.      Menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial. Tidak ada menusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan menyadari bahwa manusia itu diciptakan sama-sama mempunyai hak dan kewajiban.
c.       Belajar mengalah untuk menjaga kepentingan umum dari pada kepentingan diri sendiri.
d.      Mau berdiskusi dan bermusyawarah dengan orang lain, serta mau menghargai pendapat orang lain.
e.       Mempererat tali silaturrahmi kepada sesama kawan dan tidak membeda-bedakan mereka.
f.       Banyak belajar perihal kemurahan hati dan kemuliaan ahklak orang-orang mulia.
g.      Membiasakan saling bekerja sama dengan teman, seperti kerja bakti kelas atau menyelesaikan tugas dari guru.
h.      Mau hidup bergotong-royong, saling tolong-menolong dalam masyarakat. Juga mau membiasakan diri bersedekah dan beramal untuk orang lain, terutama yang membutuhkan.
i.        Mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri. Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadisnya, sebagai berikut.



عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ َلايُؤْمِنُ اَحَدُكُـمْ حَتَّى يُحِبُّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ ِلنَفْسِهِ (متفق عليه)

Artinya : Diriwayatkan Anas Nabi saw. berkata, Seseorang diantara kamu tidak dikatakan beriman sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (H.R. Bukhari)

Latihan
1.      Ananiah merupakan salah satu sifat tercela yang harus kita jauhi, sebutkan arti ananiah menurut bahasa!
2.      Apakah yang menyebabkan seseorang hanya mementingkan dirinya saja tanpa peduli kehidupan orang lain?
3.      Sebutkan bahaya dari sifat ananiah?
4.      Apa yang harus dilakukan  agar terhindar dari sifat ananiah?
5.      Sebutkan maksud hadits Nabi Muhammaf SAW di bawah ini!
     
. عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ َلايُؤْمِنُ اَحَدُكُـمْ حَتَّى يُحِبُّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ ِلنَفْسِهِ (متفق عليه).